Kilas Balik 1

"Kita terakhir telfon kapan sih"
Notifikasi pesan muncul di layar handphone ku. Tercantum nama Ezra disitu.

"Gatau, aku juga lupa. Udah lama kayaknya" jawabku, sedikit berbohong.

Sebenarnya aku ingat. Saat itu 10 april, pukul 12.08 pagi. Dengan durasi 45 detik yang sangat melegakan. Dimana setelah Ezra hilang seharian, tidak ada balasan dari banyak nya pesan yang ku kirimkan, lalu tiba-tiba Ezra menelfon dan bilang
"Lho kamu belum tidur? Maaf ya bikin khawatir, hp ku mati seharian. Aku baru selesai kerja. Ini baru di charge." Kurang lebih seperti itu. Dengan suara yang sangat aku sukai, aku akhirnya bernapas lega. Ezra tidak apa-apa.

Setelah itu, tidak ada lagi telfon-telfon yang datang dari Ezra. Padahal aku begitu menyukai suaranya. Biasanya, aku dan Ezra bisa berbincang ria via telfon selama berjam-jam hingga subuh menjelang. Namun setelahnya hanya ada pesan singkat yang tertera. Terkadang diselingi beberapa voice notes yang selalu aku keep di aplikasi line. Dan masih tersimpan hingga sekarang.

Aku ingat. Setiap detail dari hal-hal yang ku lalui dengan Ezra terpatri kuat. Mungkin ada yang terlewat, tapi hal-hal itu masih tersimpan rapi didalam ruang pesan aku dan Ezra. Tak pernah ku hapus, dan sepertinya akan selalu aku simpan hingga sendirinya hangus.

Aku dan Ezra memang sudah kembali asing, tapi rasanya semua hal yang pernah ada masih begitu penting. Menakutkan. Aku sendiri merasa takut dengan rindu yang menusuk. Saat malam merupakan waktu-waktu rawan. Aku suka membaca ulang pesan pada masa itu, lalu rasanya ingin sekali kembali menyapa. Namun selalu aku urungkan. Akhirnya aku kembali membuka voice note yang masih tersimpan, mendengarkan suaranya, tersenyum sendiri, lalu termenung sepi, dan menyadari betapa waktu telah berganti.

Hingga pada akhirnya aku paham. Semua yang berlalu hanya bisa dikenang. Hal-hal yang dulu biasa saja, saat sudah tiada terasa begitu berharga. Oleh karena itu, satu persatu aku abadikan didalam tulisan. Takut jika nantinya aku hilang ingatan. Jangan bosan-bosan membaca, aku tidak mencoba untuk merayu tenang saja. Karena bagiku apa yang pernah pergi, ketika ia kembali rasanya tak lagi sama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REUNI SMPN 222 JAKARTA TAHUN 2013/2014

BERHENTI SEKALI LAGI

Mudik Absurd Ala Gua